Mengidentifikasi Hama Pada Cabe Berdasarkan Pola Serangan dan Gambar

Pernah bingung kenapa tanaman cabe daunnya keriting? hal tersebut sangat mungkin disebabkan oleh hama. Beberapa jenis hama dapat menyebabkan daun keriting antara lain kutu daun, thrips dan tungau (spider mites). Ketiga hama tersebut memiliki karakter serangan yang berbeda namun kerugian dihasilkan tetap ama, yakni sama-sama sebagai vektor virus CMV yang dapat menyebabkan kegagalan panen.

Pebedaan Serangan hama Kutu daun, Thrips dan Tungau pada Tanaman Cabe

Singkat saja Dibawah ini kami memberikan referensi mengenai hama yang umum menyerang tanaman cabe disertai foto. Simak juga panduan kami mengenai teknis pencegahan serangan hama yang menyebabkan tanaman cabe menjadi keriting.

Serangan Kutu daun dan kutu kebul Pada Cabe

Kutu daun dan kutu kebul  termasuk di antara hama cabe yang paling merusak, jika tidak cermat dalam memilih pestisida, kutu daun dapat sangat sulit diberantas Selain itu, hama dari jenis kutu ini sangat cepat dalam berkembang biak sehingga lalai sedikit saja dapat menyebabkan kegagalan panen hungga 100%.

Gejala Serangan Kutu Daun

1. Terdapat serangga putih beterbangan di sekitar tanaman dan adanya larva hijau atau putih di pada bagian bawah daun.
2. Warna daun berubah menjadi kuning dan melengkung ke bawah
3. Permukaan bawah daun agak lengket jika dicap dengan tangan
4. Kutu daun juga disertai kehadiran semut karena dipanggil oleh kutu daun dengan cara menyebarkan cairan manis yang disukai semut. Sebagai gantinya semut akan menjaga kutu daun dari serangan predator.

serangan aphids pada cabe

Cara mengendalikan

Jika terdapat gejala di atas, lakukan segera;

1. Penyemprotan dengan pestisida nabati bawang putih
2. Jika serangan meluas, segera semprot dengan pestisida berbahan aktif Abamectin dengan dosis 0,5 ml/L
3. Jika memungkinkan, menernakkan ladybug atau kumbang koksi sebagai predator alami sangat efektif dalam mengendalikan kutu daun

Serangan Thrips Pada Cabe Pada Cabe

Thrips merupakan serangga hitam kecil bersayap dengan panjang hanya sekitar 2mm. Thrips biasanya menyerang cabe pada fase vegetatif dan generatif dengan cara menghisap cairan pada daun, populasinya akan melonjak pada masa peralihan musim penghujan ke musim kemarau. 

Gejala Serangan Thrips

Penampilan daun yang terserang akan membentuk bintik-bintik pucat pada permukaan daun yang sebenarnya merupakan telur-telur thrips. Bintik-bintik tersebut kemudian meluas membentuk garis-garis putih pada permukaan bawah daun. Penampilan daun yang terserang umumnya akan melengkung ke atas, namun kadangpula melengkung ke bawah. 

Serangan Thrips pada Daun Cabe

Cara Mengendalikan Thrips

1. Semprot tanaman dengan larutan sabun pencuci piring, apabila ditambah larutan pestisida nabati bawang putih atau serai akan lebih baik
2. Ada sejumlah pestisida kimia yang sangat ampuh di pasaran. Apabila terdesak anda bisa menggunakan pestisida berbahan aktif abamectin dengan dosis 0,5 ml/L 

Serangan Tungau pada Cabe

Serangan makhluk satu ini bisa menjadi masalah besar, terutama pada musim kemarau. Hama tungau berukuran sangat sangat kecil dan sulit dikenali, tetapi dalam jumlah besar menyebabkan kerusakan serius pada tanaman cabe.

Gejala serangan Tungau

1. Terdapat bintik-bintik merah pada sisi bawah permukaan daun
2. Terdapat jaring-jaring halus pada daun cabe.
3. Pada serangan medium dapat menyebabkan daun melengkung kebawah hingga mengkerut.
4. Pada daun muda akan menyebabkan pertumbuhan terhambat dan gagal membentuk daun normal. 
5. Jika diamati lebih jeli, terdapat bintik-bintik merah yang bergerak-gerak. Itulah yang disebut tungau.

Serangan Tungau pada Daun Cabe

Cara  Mengendalikan Hama Tungau pada Cabe

Hama tungau sangat menyukai kondisi kering sehingga untuk mencegah keriting daun akibat tungau usahakan menyemprot kabut pada saat cuaca terik. Sampai saat ini belum ada pestisida nabati yang benar-benar efektif mengendalikan tungau. Apabila serangan sudah meluas kendalikan dengan pestisida berbahan aktif abamectin dengan dosis 0,5 ml/L.

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: