Seperti yang kita ketahui, salah satu faktor terbesar penyebab kegagalan panen bagi petani hidroponik adalah sistem yang kurang steril. Syarat terpenting agar tanaman hidroponik dapat tumbuh subur dan bebas penyakit adalah dengan cara penggunaan bahan yang steril dan bebas dari semua kontaminasi jenis bakteri, jamur, lumut atau mikroorganisme lainnya. Perkembangan organisme negatif di dalam larutan nutrisi akan meningkatkan resiko penurunan hasil dan efisiensi penyerapan nutrisi juga akan menurun sehingga input cost akan semakin besar.
|
Membasmi dan mencegah lumut pada sistem budidaya hidroponik |
Tumbuhnya lumut merupakan masalah yang paling sering terjadi pada budidaya secara hidroponik. Pada sistem hidroponik lumut dianggap sebagai gulma karena ikut menyerap nutrisi dan berkompetisi dengan tanaman yang dibudidayakan. Masalah lumut juga akan semakin luas karena dapat menjadi vektor penyakit jamur
Phytium sp., salah satu jenis patogen yang menyerang akar sehingga dapat menyebabkan tanaman layu dan mati. Lumut juga suka membuat koloni di akar tanaman sehimgga penyerapan oksigen melalui akar dapat terganggu.
Membasmi Lumut dengan Hidrogen Peroksida (H2O2)
Jadi apa yang harus kita lakukan jika populasi lumut semakin banyak? jawabannya gunakan hidrogen peroksida. H2O2 merupakan molekul oksida kuat yang terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen yang dapat terurai membentuk molekul oksigen dan air. Hidrogen peroksida bereaksi sangat kuat terhadap zat organik. Dengan kata lain, hidrogen peroksida dapat menghancurkan semua zat yang bersifat organik termasuk lumut.
|
Masalah lumut pada sistem hidroponik |
Namun ada catatan penting mengenai penggunaan hidrogen peroksida, karena H2O2 bersifat menghancurkan setiap zat yang bersifat organik maka secara otomatis akar tanaman juga akan terkena dampak apabila dosis yang diberikan tidak sesuai. Penggunaan peroksida yang tidak hati-hati dan di atas ambang maksimum akan menyebabkan tanaman mati karena akar rusak akibat reaksi oksidasi H2O2.
Apabila ingin membersihkan modul hidroponik dari lumut wajib hukumnya memindahkan tanaman ke tempat lain terlebih dahulu atau dipanen kemudian baru diberikan H2O2 dengan kadar kepekatan 35% sebanyak 1 sendok teh per 20 liter air. Air kemudian disirkulasi selama minimal 24 jam, hasilnya lumut akan hancur dan terangkat dengan sendirinya lalu air dibuang dan diganti.
Dosis H2O2 Untuk Mencegah Lumut di Sistem Hidroponik
Sebenarnya belum ada aturan baku berapa dosis H2O2 yang tepat untuk mencegah lumut di hidroponik. Namun berdasarkan referensi pengalaman, cukup gunakan
hidrogen peroksida 3% dengan dosis 1 ml per liter. Aplikasikan setiap seminggu sekali untuk mencegah tumbuhnya lumut.
0 Response to "H2O2 Untuk Mengatasi dan Mencegah Lumut di Hidroponik"
Posting Komentar