Perbedaan Antara PPM dan EC pada Sistem Hidroponik
TDS/EC Meter merupakan alat ukur terbaik untuk mengetahui konsetrasi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman yang ditam secara hidroponik. TDS/EC meter memiliki 2 pilihan ukur untuk mengukur kadar nutrisi, yaitu pengukuran dalam skala Total Dissolved Solid (TDS) dalam satuan ppm dan Electrical Conductivity (EC) yang mengukur kemampuan konduktivitas listrik yang mengalir dalam larutan nutrisi dalam satuan milisiemens.
Selain menggunakan TDS meter, pengukuran ppm juga dapat dilakukan sendiri secara manual namun lebih rumit. Caranya yakni uapkan larutan dengan mesin penguap untuk mengeringkan air larutan. Larutan yang telah diuapkan akan mengering dan meninggalkan sisa residu, residu inilah yang akan diukur kadar ppm nya. Pengukuran ini membutuhkan alat ukur akurat dan dilakukan di laboratorium. Sebagai contoh, pada 100 mL larutan yang memiliki angka 700 ppm akan meninggalkan residu garam sebanyak 70 mg setelah ditimbang.
Nilai EC pada TDS/EC meter selalu berbanding lurus terhadap nilai konsentrasi ppm pada larutan nutrisi. Artinya kedua cara pengukuran ini memiliki perbedaan terhadap pertumbuhan tanaman. Contohnya, nilai EC yang dibutuhkan oleh tanaman sawi adalah sebesar 2.0 mS/cm, pada TDS meter niai EC 2.0 pada larutan juga menunjukkan nilai 1400 ppm yang artinya juga sesuai dengan tanaman sawi. Untuk informasi lengkap silahkan membaca tabel kebutuhan nutrisi pada artikel Daftar Dosis Nutrisi Hidroponik dan Cara menghitung PPM.
Tabel di bawah ini merupakan korelasi antara nilai EC dan ppm yang bisa menjadi acuan anda untuk menentukan nutrisi hidroponik. TDS/EC meter ada 2 jenis yaitu ppm 500 dan ppm 720, jadi pastikan anda mengecek terlebih dahulu pada kemasan mengenai jenis alat ukur yang digunakan
TDS/EC meter |
Pengertian PPM di Hidroponik
Total dissolved solid atau total padatan terlarut yang disingkat TDS biasanya dinyatakan dalam satuan part per million (ppm) atau bagian per sejuta. TDS merupakan pengukuran massa padatan terlarut pada suatu larutan yang disebut analisis gravimetri. Contohnya , larutan nutrisi AB Mix yang dilarutkan dalam air dengan kadar 1000 ppm mengindikasikan terdapat 1000 miligram padatan yang terlarut pada setiap 1 liter air.Selain menggunakan TDS meter, pengukuran ppm juga dapat dilakukan sendiri secara manual namun lebih rumit. Caranya yakni uapkan larutan dengan mesin penguap untuk mengeringkan air larutan. Larutan yang telah diuapkan akan mengering dan meninggalkan sisa residu, residu inilah yang akan diukur kadar ppm nya. Pengukuran ini membutuhkan alat ukur akurat dan dilakukan di laboratorium. Sebagai contoh, pada 100 mL larutan yang memiliki angka 700 ppm akan meninggalkan residu garam sebanyak 70 mg setelah ditimbang.
Pengertian EC (mS/cm) pada Hidroponik
Electrical Conductivity (EC) pada hidroponik dinyatakan dalam satuan milisiemens per sentimeter (mS/cm). Nutrisi pada larutan AB Mix merupakan garam anion dan kation yang memiliki muatan listrik, tujuannya agar nutrisi tersebut dapat langsung diserap oleh sistem akar. EC meter merupakan alat ukur yang digunakan untuk menentukan jumlah konduktifitas aliran listrik pada larutan nutrisi hidroponik. Semakin besar jumlah ion nutrisi dalam suatu larutan, maka akan semakin banyak konduktifitas listrik pada suatu larutan. Atau dengan kata lain, selain ppm EC juga dapat digunakan sebagai indikator kebutuhan nutrisi pada tanaman hidroponikHubungan antara EC dengan PPM
Penggunaan EC dan PPM untuk mengukur kadar nutrisi pada hidroponik selalu diperdebatkan oleh temen temen sesama petani hidroponik. Padahal menggunakan nilai EC dan PPM sekalipun sama-sama merupakan cara yang sudah tepat. Berdasarkan pengalaman kami di Ceria Hydrofarm menggunakan nilai EC atau ppm sekalipun tidak menunjukkan perbedaan terhardap pertumbuhan tanaman sawi kami.Nilai EC pada TDS/EC meter selalu berbanding lurus terhadap nilai konsentrasi ppm pada larutan nutrisi. Artinya kedua cara pengukuran ini memiliki perbedaan terhadap pertumbuhan tanaman. Contohnya, nilai EC yang dibutuhkan oleh tanaman sawi adalah sebesar 2.0 mS/cm, pada TDS meter niai EC 2.0 pada larutan juga menunjukkan nilai 1400 ppm yang artinya juga sesuai dengan tanaman sawi. Untuk informasi lengkap silahkan membaca tabel kebutuhan nutrisi pada artikel Daftar Dosis Nutrisi Hidroponik dan Cara menghitung PPM.
Tabel di bawah ini merupakan korelasi antara nilai EC dan ppm yang bisa menjadi acuan anda untuk menentukan nutrisi hidroponik. TDS/EC meter ada 2 jenis yaitu ppm 500 dan ppm 720, jadi pastikan anda mengecek terlebih dahulu pada kemasan mengenai jenis alat ukur yang digunakan
mS | mS/cm | ppm 500 | ppm 720 |
1.0 mS | 1000 mS | 500 ppm | 700 ppm |
1.5 mS | 1500 mS | 750 ppm | 1050 ppm |
2.0 mS | 2000 mS | 1000 ppm | 1400 ppm |
2.5 mS | 2500 mS | 1250 ppm | 1750 ppm |
3.0 mS | 3000 mS | 1500 ppm | 2100 ppm |
0 Response to "Perbedaan Antara PPM dan EC pada Sistem Hidroponik"
Posting Komentar